Kamis, 18 Oktober 2012

Mitos seputar kehamilan (1)



Banyak sekali mitos atau kepercayaan turun temurun seputar kehamilan yang beredar di masyarakat. Sebagian orang mempercayai mitos itu dan kemudian malah ikut menyebarkan mitos itu kepada orang-orang di sekitarnya. Padahal tidak semua mitos itu benar.

Agar Anda sebagai calon orangtua tidak disesatkan oleh mitos-mitos kehamilan yang beredar, berikut ini adalah penjelasan tentang beberapa mitos yang ada

Leher ibu hamil menghitam atau puting gelap menandakan bayinya laki-laki

Perubahan warna pada leher atau puting tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin bayi. Perubahan warna kulit pada ibu hamil diakibatkan peningkatan progesteron dan melanost (hormon yang mengatur pigmentsi kulit). Karena itu puting susu yang menghitam biasa terjadi pada kehamilan, baik pada ibu hamil yang mengandung bayi laki-laki atau perempuan. Selain perubahan warna kulit dan puting susu, ibu hamil juga memiliki guratan kehitaman di perut dan garis hitam dari pusar ke bagian pugbis. Namun gejala ini akan menghilan setelah melahirkan.

Bila bentuk perut calon ibu membulat, berarti bayinya perempuan

Bentuk perut ibu hamil yang lonjong atau bulat tergantung pada posisi janin dalam kandungan. Jika janin melintang, perut akan terlihat melebar. Namun jika posisi janin memanjang, perut akan terlihat tinggi. Selain itu, bentuk perut ibu hamil juga tergantung pada elastisitas otot dan volume air ketuban. Pada kehamilan anak pertama, perut akan tampak bulat karena otot masih kencang. Namun perut ibu yang pernah hamil beberapak kali akan tampak turun karena ototnya mulai kendur. Pada ibu hamil yang cairan ketubannya banyak, perutnya akan lebih besar dan bulat.

Minum air kelapa dapat mempercepat persalinan

Belum ada penelitan yang membuktikan mitos ini karena lancarnya persalinan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Namun air kelapa muda memang berkhasiat untuk menjadikan air ketuban putih dan bersih.

Jangan melakukan hubungan intim pada trimester pertama kehamilan

Belum ada penelitian yang membuktikan bahwa hubungan intim menyebabkan keguguran. Jadi sepanjang hal itu tidak menyakitkan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan, ibu hamil boleh-boleh saja melakukannya. Namun memang sebaiknya dihindari dahulu. Suami selama 3 bulan pertama kehamilan istri sebaiknya ”puasa” dahulu. Tetapi jika suami kebelet, tidak ada salahnya konsultasi dengan dokter kandungan untuk mengetahui kondisi kandungan istri dan bertanya boleh tidaknya berhubungan. Jangan sampai suami frustasi karena istri keguguran hanya gara-gara suami tidak kuat menahan nafsunya.(***)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar