Selasa, 02 Oktober 2012

Jangan takut hamil di atas usia 30 tahun


Anda seorang istri sudah masuk usia 30 tahun dan belum mempunyai momongan namun tetap ingin mendapat momongan, atau ingin menambah momongan lagi? Jangan takut dengan berbagai cerita atau mitos yang Anda dengar. Karena tidak semuanya benar.

Fenomena hamil di usia pertengahan (30 tahun) atau bahkan lebih, bukan tanpa risiko dan mitos. Banyak orang percaya bahwa kehamilan yang terlambat (usia di atas 30 tahun) cenderung berisiko, tidak sehat dan penuh dengan komplikasi. Tapi hal itu tidak selamanya benar. 

Kehamilan di usia di atas 30 tahun kedengarannya memang menyeramkan, tapi seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kebanyakan wanita yang hamil di atas usia 30 tahun berhasil menjalankan kehamilan yang sehat dan melahirkan bayi yang sempurna.

Memang benar bahwa resiko akan bertambah sejalan dengan meningkatnya usia calon ibu saat hamil, namun dengan persiapan yang lebih matang, informasi yang lebih lengkap, serta bantuan tenaga kesehatan yang lebih sigap dan informatif terhadap kondisi kehamilan beresiko tinggi akan membantu sang calon ibu untuk bisa tetap percaya diri, sehat, dan semangat saat menjalani kehamilannya.

Konsultan kesehatan kandungan dan kebidanan di Moolchand Fertility & IVF New Delhi India,  Dr. Shweta Gupta, mengatakan bahwa kehamilan yang terlambat tidak selamanya buruk dan berisiko bagi perempuan, dengan mengacu pada beberapa alasan berikut ini:

1.
Kemajuan iptek
Dengan kemajuan dalam bidang perawatan prakonsepsi dan prenatal, sebagian besar wanita di atas usia 35 tahun dapat berharap untuk menjalani kehamilan dan bayi yang sehat. Beberapa wanita yang masuk dalam kelompok berisiko ini umumnya khawatir akan kehamilan mereka, tetapi dengan kemajuan ilmu kedokteran, perawatan yang baik sebelum melahirkan dan pemeriksaan rutin selama kehamilan, risiko tersebut dapat dihindarkan.

2. Menunda kehamilan karena pendapatan dan pendidikan yang lebih tinggi

Wanita yang menunda kehamilan sampai setelah usia 35 tahun cenderung memiliki tingkat pendidikan dan pendapatan yang lebih tinggi. Pendidikan dan pendapatan merupakan kunci penentu kesehatan. Ada implikasi kesehatan positif untuk wanita yang memiliki pendidikan dan pendapatan lebih tinggi, terutama untuk anak-anak mereka. Wanita yang menunda kehamilan pertama mereka mungkin memiliki lebih banyak kemampuan untuk mendukung pertumbuhan (kebutuhan hidup) keluarga.

Umumnya, wanita yang menunggu untuk hamil sampai usia 35 tahun cenderung lebih berhati-hati merencanakan kehamilan mereka. Hal ini secara tidak langsung memberikan keuntungan. Dengan merencanakan kehamilan, wanita dapat meningkatkan kesehatan mereka di masa prakonsepsi, dan dapat mulai mempersiapkan diri untuk menjadi orang tua.

3. Mitos down syndrome

Umumnya orang percaya bahwa bayi dengan down syndrome kebanyakan lahir dari ibu berusia lanjut, padahal ini sama sekali tidak benar. Bahkan, menurut National Association of Down Syndrome di Amerik Serikat, sekita 80 persen bayi penyandang down syndrome dilahirkan dari wanita berusia di bawah 35 tahun. Namun, risiko ini berpotensi meningkat seiring dengan bertambahnya usia ibu.


Oleh karena itu, untuk ibu yang hamil pada usia tua sangat dianjurkan melakukan pemeriksaan antenatal anomali. Meskipun risiko down syndrome meningkat seiring dengan bertambahnya usia wanita, tetapi mayoritas bayi yang lahir dari ibu berusia lanjut umumnya normal.

4. Jaga diri selama kehamilan

* Selama prakonsepsi dan awal kehamilan asupan asam folat yang memadai sangat penting (satu bulan sebelum pembuahan dan minimal 3 bulan setelahnya), untuk mengurangi risiko dan komplikasi pada bayi.

* Imunisasi rubella atau campak
* Berhenti merokok dan minum alkohol

* Olahraga secara teratur
* Menjaga berat badan
* Pemeriksaan medis yang tepat sebelum merencanakan kehamilan dapat membantu mendapatkan hasil akhir kehamilan yang baik.



Nah, Anda para istri yang sudah usia di atas 30 tahun, bahkan di atas 35 tahun,  tak perlu ragu. Sudah banyak cerita seorang perempuan berusia 42 tahun ternyata hamil dan melahirkan bayi yang sehat. Jadi pintu harapan Anda belum tertutup. Masih ada waktu untuk terus berusaha selama Anda belum menopause dan kondisi sperma suami masih bagus. Silakan dicoba tips-tips dalam artikel saya sebelumnya. Yuk, tetap semangat dan bismillah...(***)

4 komentar:

  1. terima kasih infonya .....waahhhh dah bukan jamannya lagi yah takut hamil diusia seperti saya ??? he he

    BalasHapus
  2. mungkin faktor ketakutan hamil diusia 30 thn keatas menjadi salah satu pemicu tdk hamil2 ya pak ??

    BalasHapus
  3. iya bu. gak usah takut. sdh banyak testimoni di sekitar kita, org2 yg usia di atas 30 tahun bisa melahirkan bayi dg selamat, normal, dan sehat.

    BalasHapus
  4. Sebaiknya anak umur brp sudah dikenalkan dgn sayuran ya,mhon infonya,trimah kasih seblmnx

    BalasHapus