Selasa, 09 Oktober 2012

Kosmetik Bisa Bahayakan Janin



Anda, seorang istri, saat ini sedang hamil? Berhati-hatilah memakai kosmetik. Sebab kandungan dalam kosmetik banyak yang bisa membahayakan janin Anda. Kosmetik yang aman Anda pakai selama tidak hamil, belum tentu aman ketika Anda pakai saat hamil. Apalagi kehamilan di trimester pertama.

Dr Agus Dwi SpOG, seorang dokter kandungan RSUD Purbalingga dan RSIA Ummu Hani Purbalingga mengaku beberapa kali menangani pasien dengan janin yang mengalami kelainan.

“Ada yang mengalami bibir sumbing, ada yang jantungnya tidak sempurna, dan kelainan lain. Salah satunya adalah karena pemakaian kosmetik yang sembarangan. Inginnya si ibu tetap tampil cantik selama hamil, ternyata malah janinnya yang menjadi korban,” katanya.

Berikut adalah informasi tentang zat-zat aktif yang dapat membahayakan janin Anda: 

            1. Salicylic acid (BHA atau beta hydroxy acid)
Bahan ini dapat ditemukan dalam produk yang digunakan untuk mengobati jerawat, dan mencegah antipenuaan. Dosis tinggi dari obat ini bisa menyebabkan  pendarahan pada janin, toksisitas atau keracunan pada ginjal, bayi juga bisa lahir dengan kondisi bisu tuli. Penggunaan berlebih pada produk ini sama saja dengan efek dari minum tablet aspirin dua kali sehari. 

2. Retinoids
Bahan ini merupakan bentuk vitamin A yang digunakan untuk mengobati jerawat dan digunakan untuk pengelupasan kulit mati. Untuk obat jerawat biasanya mengandung turunan dari retinoid yaitu isoretinoin atau accutane. Beberapa studi menunjukkan bahwa vitamin A dosis tinggi bisa menyebabkan cacat pada janin seperti lahir tanpa kepala, cacat sumsum tulang belakang, bibir sumbing, atau ginjal membalon (hydronephrosis).
Di keterangan bahan aktif, biasanya nama retinoid bisa bermacam-macam seperti:differin (adapelene), retin-A, renova (tretinoin), retinoic acid, retinol, retinyl linoleate, retinyl palmitate, tazorac and avage (Tazarotene). 

3. Parabéns
Ini adalah bahan pengawet yang sangat umum digunakan dalam banyak produk perawatan kulit. Penelitian klinis mulai menunjukkan adanya hubungan bahan ini dengan efek buruk pada sistem reproduksi bayi laki-laki. 

4. Phathalates
Bisa terdaftar sebagai DBP (dibutyl phathalate) dalam produk seperti cat kuku. Lebih sering di sebagian besar produk dalam tidak akan terdaftar. Phathalates dapat ditemukan dalam produk perawatan kulit dengan “aroma” yang tercantum pada label. Hal ini dapat ditemukan dalam jumlah perawatan kulit atau produk kosmetik termasuk cat kuku, deodoran, hair spray atau parfum. Zat ini dapat menyebabkan masalah pada alat reproduksi laki-laki janin. 

5. Kedelai
Zat yang dimaksud di sini bukanlah makanan kedelai, tetapi kedelai yang digunakan sebagai bahan campuran kosmetik. Istilah yang biasa dicantumkan dalam produk adalah Lethicin, Phosphatidylcholine, Soy atau Textured vegetable protein (TVP). Zat ini dapat menyebabkan bercak hitam di wajah selama kehamilan. 

6. Accutane, Hidrokortison
Zat–zat ini adalah bahan pembuat obat jerawat yang sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan janin cacat lahir yang serius, keracunan, dan juga berkemungkinan dapat mengakibatkan kehilangan janin. 

7. 1,4 Dioksana
Bahan ini hadir dalam banyak jenis pembersihan produk yakni produk rambut dan pelembab. Zat ini merupakan bahan sintetis lain berbasis minyak bumi. Telah ditemukan menyebabkan kanker dan berkemungkinan akan berefek buruk pada janin yang sedang berkembang. 

8. Zat-zat dalam produk penghilang bulu
Salah satu kelemahan dari produk penghilang bulu kimia adalah alergi. Alergi bisa menjadi masalah yang menyebalkan di saat hamil. Karena itu berhati-hati saja dengan produk penghilang bulu yang mengandung: Potassium Thioglycolate, Calcium Thioglycolate, Sodium Hydroxide, Sanguisorba Officinalis Root Extract, Hydrolyzed Soy Protein.

9.  Zat aktif pada tabir surya
Titanium dioxide dan zinc dioxide masih termasuk bahan aktif tabir surya yang aman digunakan. Tapi ada beberapa kasus yang memunculkan reaksi alergi dan bercak hitam. Saran terbaik bagi masalah ini adalah hindari paparan matahari langsung di siang hari. Payung atau topi bisa menjadi alternatif. 

10. Zat pengawet dan pewarna pada lipstik
Zat pewarna dan pengawet yang terkandung dalam lipstik jika tidak tertelan tak akan membahayakan janin. Kecuali kalau ibu punya kebiasaan menjilati bibir, mungkin sekali lapisan lipstik yang dioleskan di bibir ikut tertelan. Pengawet dan pewarna kalau dikonsumsi secara langsung memang sangat berbahaya buat ibu dan janin. 

11. Produk Pemutih Kulit
Produk pencerah dan pemutih kulit mengandung bahan kimia yang disebut hydroquinone. Kandungan tersebut dapat mempengaruhi enzim dalam tubuh yang memproduksi melanin dan memblokir bahan alami yang dibutuhkan untuk jabang bayi. Selain itu, bahan sintetis yang ada di produk pemutih wajah dapat menyebabkan reaksi alergi dan harus dihindari saat hamil dan menyusui.

Menurut dr Agus Dwi Puji Meiarso SpOG, penggunaan kosmetik secara hati-hati sebaiknya dilakukan tidak hanya selama kehamilan, melainkan justru ketika mulai merencanakan kehamilan.

”Coba sebelum membeli kosmetik itu, perhatikan dahulu komposisinya. Apakah di situ tertulis mengandung zat-zat berbahaya tadi. Kalau iya, sebaiknya dihindari. Kalau perlu, saat mau membeli kosmetik, bawalah catatan zat-zat berbahaya tadi. Kasihan kalau nanti bayinya lahir cacat,” ujarnya.(***)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar