Minggu, 09 September 2012

yuk berdua periksa ke dokter


“Anaknya sekarang sudah berapa, Mas?”
“Anaknya sudah umur berapa, Mbak?”

Pertanyaan-pertanyaan itu seringkali dilontarkan oleh teman, saudara, atau sahabat kita jika lama tidak ketemu. Entah disadari atau tidak, terkadang  pertanyaan itu justru terasa menyakitkan bagi kita yang belum juga dikaruniai momongan, meski sudah menikah sekian lama.

Salah satu tujuan pernikahan adalah meneruskan keturunan. Ada kalanya keturunan itu direncanakan secepatnya dapat, namun ada kalanya ditunda karena beberapa faktor. Misalnya karena suami istri masih disibukkan kerja, masih ingin mengejar karier, studi belum rampung, atau secara ekonomi merasa belum siap dengan kehadiran buah hati.

Namun banyak juga yang sebenarnya tidak ingin menunda kehamilan begitu akad nikah diucapkan. Mereka mengidam-idamkan untuk segera punya momongan. Namun apa daya hari demi hari berlalu, minggu demi minggu berlalu, bulan demi bulan berlalu, bahkan setahun lewat, belum juga ada tanda-tanda istri hamil.

Menurut sejumlah dokter spesialis kandungan, jika sepasang suami istri belum juga hamil dalam waktu setahun, padahal mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi apa pun, maka sangat disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter. Pemeriksaan ini dilakukan tidak hanya kepada istri melainkan juga suami.

Biasanya dokter akan bertanya riwayat pernikahan, penyakit yang pernah atau sedang diderita suami atau istri. Kemudian dokter akan memeriksa kondisi kesehatan rahim istri. Sedangkan suami diminta melakukan tes sperma di laborat. 

Terkadang dari hasil pemeriksaan suami istri diketahui bagus kedua-duanya. Sehingga dokter hanya memberi suplemen atau tambahan vitamin untuk suami dan istri. Dokter juga akan menyarankan agar keduanya jangan stress atau terlalu capek akibat pekerjaan. Pikiran harus rileks.

Terkadang hasil pemeriksaan menunjukkan ada penyakit pada pihak istri. Dokter spesialis kandungan yang akan menanganinya. Namun tak jarang ketidakhamilan istri sebenarnya karena kelainan pada pihak suami. Setelah diperiksa, kandungan istri baik-baik saja sementara sperma suami yang ada masalah. Untuk penanganan suami diperlukan dokter spesialis andrologi.
  
Karena itu sangat tidak bijaksana jika suami langsung menuding istrinya mandul ketika sudah menikah sekian tahun tetapi belum juga punya anak. Sebab dalam banyak kasus, justru si istri sehat-sehat saja sedangkan suami ada kelainan pada pembentukan sperma, meskipun dia tidak merasa ada gangguan saat berhubungan intim dengan istri.

Untuk itu bagi Anda pasangan yang belum dikaruniai momongan, datanglah berdua ke dokter spesialis kandungan dahulu. Dokter itu akan memeriksa kandungan istri dan dia akan member surat rujukan kepada suami untuk memeriksakan kualitas spermanya di laborat. Hasil laborat itu bisa diketahui apakah kualitas sperma suami bagus atau tidak.
Jika tidak bagus dan perlu pemeriksaan lebih lanjut maka dokter spesialis kandungan itu akan memberikan surat rujukan kepada suami untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis andrologi. Dokter andrologi itu nantinya akan member solusi untuk mengembalikan kualitas sperma suami agar bisa membuahi istri.
saya, istri dan anak pertama kami

Catatan ini merupakan pengalaman hidup saya yang baru dikaruniai momongan setelah hampir 7 tahun berumah tangga. Selamat memeriksakan diri ke dokter. Semoga usaha Anda berdua kali ini memberikan hasil yang positif. Dan semoga Allah SWT ridho dengan ikhtiar Anda kali ini. Amin***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar