Banyak sekali mitos seputar kehamilan yang ada di sekitar kita. Apa saja mitos itu? Ini adalah tulisan kedua dari tiga tulisan yang saya sajikan untuk Anda mengenai mitos-mitos itu..
Minum susu kedelai atau makanan yang terbuat dari kedelai membuat bayi
berkulit putih
Minum susu kedelai ataupun
makan makanan yang terbuat dari kacang kedelai tidak berpengaruh pada warna
kulit bayi. Warna kulit bayi diturunkan secara genetis dari orang tuanya.
Terlalu sering makan jeruk akan meningkatakan lendir pada paru-paru janin
dan resiko kuning saat bayi lahir
Mitos ini tidak benar.
Jeruk ini justru merupakan sumber vitamin C dan serat yang sangat dibutuhkan
ibu hamil. Karena itu, mengkonsumsi jeruk selama kehamilan dianjurkan.
Jika menginginkan bayi cerdas dan persalinan lancar, sering-seringlah
berhubungan intim selama hamil
Tidak benar bahwa sperma
mengandung zat penyubur sehingga janin yang terkena semburan bisa tumbuh subur
dan cerdas. Kesehatan
janin dalam rahim sama sekali tidak berkaitan dengan sperma dan frekuensi
hubungan intim. Kesehatan dan kecerdasan janin tidak dipengaruhi oleh
kualitas sperma suami, melainkan faktor genetik dari kedua orangtuanya. Orangtua
yang cerdas tentu pula berpeluang melahirkan anak yang cerdas pula. Bagi calon
ibu yang memiliki gangguan kehamilan, seperti riwayat keguguran, placenta
previa dan sebagainya, sebaiknya tidak melakukan hubungan intim untuk sementara
waktu. Hubungan intim akan meningkatkan kontraksi otot-otot rahing sehingga
resiko keguguran atu janin lahir prematur akan meningkat. Selain itu si ibu
juga mengalami resiko perdarahan.
Mitos ini diduga muncul karena orang mengkaitkan kasih sayang dan perhatian orangtua, dimana kondisi psikologis si ibu mungkin dapat menjadi lebih tenang dan nyaman dengan sering berhubungan intim. Kondisi kejiwaan ibu akan mempengaruhi janin yang dikandungnya. Calon ibu yang merasa tenang dan nyaman akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin, dan proses persalinan pun dapat berjalan lancar. Namun hal sebaliknya juga bisa terjadi jika calon ibu justeru tidak menikmati hubungan intim tersebut karena merasa terpaksa atau semata-mata karena kewajiban.
Mitos ini diduga muncul karena orang mengkaitkan kasih sayang dan perhatian orangtua, dimana kondisi psikologis si ibu mungkin dapat menjadi lebih tenang dan nyaman dengan sering berhubungan intim. Kondisi kejiwaan ibu akan mempengaruhi janin yang dikandungnya. Calon ibu yang merasa tenang dan nyaman akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin, dan proses persalinan pun dapat berjalan lancar. Namun hal sebaliknya juga bisa terjadi jika calon ibu justeru tidak menikmati hubungan intim tersebut karena merasa terpaksa atau semata-mata karena kewajiban.
Minum
es menyebabkan janin tumbuh besar
Minum
es selama kehamilan tidak akan menyebabkan janin menjadi besar, kecuali jika ibu hamil minum es yang ditambah
sirup, madu, atau gula secara berlebihan. Kandungan karbohidrat yang
terkandung dalam gula inilah yang menyebabkan bayi memiliki berat di atas
normal.
Selain kelebihan gula, ukuran janin juga ditentukan oleh faktor genetik dan asupan nutrisi. Orang tua yang bertubuh besar sangat mungkin akan melahirkan bayi yang juga besar. Asupan nutrisi yang baik sangat mempengaruhi perkembangan fisik janin, sehingga janin akan berkembang dengan baik. Beberapa penyakit tertentu, seperti diabetes, juga bisa menyebabkan bayi yang dilahirkan memiliki berat badan yang lebih besar.(***)
Selain kelebihan gula, ukuran janin juga ditentukan oleh faktor genetik dan asupan nutrisi. Orang tua yang bertubuh besar sangat mungkin akan melahirkan bayi yang juga besar. Asupan nutrisi yang baik sangat mempengaruhi perkembangan fisik janin, sehingga janin akan berkembang dengan baik. Beberapa penyakit tertentu, seperti diabetes, juga bisa menyebabkan bayi yang dilahirkan memiliki berat badan yang lebih besar.(***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar