Banyak sekali mitos atau
kepercayaan turun temurun seputar kehamilan yang beredar di masyarakat.
Sebagian orang mempercayai mitos itu dan kemudian malah ikut menyebarkan mitos
itu kepada orang-orang di sekitarnya. Padahal tidak semua mitos itu benar.
Agar Anda sebagai calon orangtua tidak
disesatkan oleh mitos-mitos kehamilan yang beredar, berikut ini adalah
penjelasan tentang beberapa mitos yang ada
Leher ibu hamil menghitam atau puting gelap menandakan bayinya laki-laki
Perubahan warna pada leher
atau puting tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin bayi. Perubahan warna
kulit pada ibu hamil diakibatkan peningkatan progesteron dan melanost
(hormon yang mengatur pigmentsi kulit). Karena itu puting susu yang menghitam
biasa terjadi pada kehamilan, baik pada ibu hamil yang mengandung bayi
laki-laki atau perempuan. Selain perubahan warna kulit dan puting susu, ibu
hamil juga memiliki guratan kehitaman di perut dan garis hitam dari pusar ke
bagian pugbis. Namun gejala ini akan menghilan setelah melahirkan.
Bila bentuk perut calon ibu membulat, berarti bayinya perempuan
Bentuk perut ibu hamil yang lonjong atau bulat
tergantung pada posisi janin dalam kandungan. Jika janin melintang, perut akan
terlihat melebar. Namun jika posisi janin memanjang, perut akan terlihat
tinggi. Selain itu, bentuk perut ibu hamil juga tergantung pada elastisitas
otot dan volume air ketuban. Pada kehamilan anak pertama, perut akan tampak bulat karena
otot masih kencang. Namun perut ibu yang pernah hamil beberapak kali akan
tampak turun karena ototnya mulai kendur. Pada ibu hamil yang cairan ketubannya
banyak, perutnya akan lebih
besar dan bulat.
Minum air kelapa dapat
mempercepat persalinan
Belum ada penelitan yang
membuktikan mitos ini karena lancarnya persalinan dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Namun air kelapa muda memang berkhasiat untuk menjadikan air ketuban
putih dan bersih.
Jangan melakukan hubungan intim pada trimester pertama kehamilan
Belum ada penelitian yang
membuktikan bahwa hubungan intim menyebabkan keguguran. Jadi sepanjang hal itu
tidak menyakitkan dan tidak menimbulkan ketidaknyamanan, ibu hamil boleh-boleh
saja melakukannya. Namun memang sebaiknya dihindari dahulu. Suami selama 3 bulan
pertama kehamilan istri sebaiknya ”puasa” dahulu. Tetapi jika suami kebelet,
tidak ada salahnya konsultasi dengan dokter kandungan untuk mengetahui kondisi
kandungan istri dan bertanya boleh tidaknya berhubungan. Jangan sampai suami
frustasi karena istri keguguran hanya gara-gara suami tidak kuat menahan
nafsunya.(***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar