“Anaknya sekarang sudah berapa, Mas?”
“Anaknya
sudah umur berapa, Mbak?”
Pertanyaan-pertanyaan
itu seringkali dilontarkan oleh teman, saudara, atau sahabat kita jika lama
tidak ketemu. Entah disadari atau tidak, terkadang pertanyaan itu justru terasa menyakitkan bagi
kita yang belum juga dikaruniai momongan, meski sudah menikah sekian lama.
Salah satu
tujuan pernikahan adalah meneruskan keturunan. Ada kalanya keturunan itu
direncanakan secepatnya dapat, namun ada kalanya ditunda karena beberapa
faktor. Misalnya karena suami istri masih disibukkan kerja, masih ingin
mengejar karier, studi belum rampung, atau secara ekonomi merasa belum siap
dengan kehadiran buah hati.
Namun banyak
juga yang sebenarnya tidak ingin menunda kehamilan begitu akad nikah diucapkan.
Mereka mengidam-idamkan untuk segera punya momongan. Namun apa daya hari demi
hari berlalu, minggu demi minggu berlalu, bulan demi bulan berlalu, bahkan
setahun lewat, belum juga ada tanda-tanda istri hamil.
Menurut
sejumlah dokter spesialis kandungan, jika sepasang suami istri belum juga hamil
dalam waktu setahun, padahal mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi apa pun,
maka sangat disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter. Pemeriksaan ini
dilakukan tidak hanya kepada istri melainkan juga suami.
Biasanya
dokter akan bertanya riwayat pernikahan, penyakit yang pernah atau sedang
diderita suami atau istri. Kemudian dokter akan memeriksa kondisi kesehatan
rahim istri. Sedangkan suami diminta melakukan tes sperma di laborat.
Terkadang
dari hasil pemeriksaan suami istri diketahui bagus kedua-duanya. Sehingga
dokter hanya memberi suplemen atau tambahan vitamin untuk suami dan istri.
Dokter juga akan menyarankan agar keduanya jangan stress atau terlalu capek
akibat pekerjaan. Pikiran harus rileks.
Terkadang
hasil pemeriksaan menunjukkan ada penyakit pada pihak istri. Dokter spesialis
kandungan yang akan menanganinya. Namun tak jarang ketidakhamilan istri
sebenarnya karena kelainan pada pihak suami. Setelah diperiksa, kandungan istri
baik-baik saja sementara sperma suami yang ada masalah. Untuk penanganan suami
diperlukan dokter spesialis andrologi.
Karena itu
sangat tidak bijaksana jika suami langsung menuding istrinya mandul ketika
sudah menikah sekian tahun tetapi belum juga punya anak. Sebab dalam banyak
kasus, justru si istri sehat-sehat saja sedangkan suami ada kelainan pada
pembentukan sperma, meskipun dia tidak merasa ada gangguan saat berhubungan intim
dengan istri.
Untuk itu
bagi Anda pasangan yang belum dikaruniai momongan, datanglah berdua ke dokter
spesialis kandungan dahulu. Dokter itu akan memeriksa kandungan istri dan dia
akan member surat rujukan kepada suami untuk memeriksakan kualitas spermanya di
laborat. Hasil laborat itu bisa diketahui apakah kualitas sperma suami bagus
atau tidak.
Jika tidak
bagus dan perlu pemeriksaan lebih lanjut maka dokter spesialis kandungan itu
akan memberikan surat rujukan kepada suami untuk memeriksakan diri ke dokter
spesialis andrologi. Dokter andrologi itu nantinya akan member solusi untuk
mengembalikan kualitas sperma suami agar bisa membuahi istri.
saya, istri dan anak pertama kami |
Catatan ini merupakan pengalaman hidup saya yang baru dikaruniai momongan setelah hampir 7 tahun berumah tangga. Selamat memeriksakan diri ke dokter. Semoga usaha Anda berdua kali ini memberikan hasil yang positif. Dan semoga Allah SWT ridho dengan ikhtiar Anda kali ini. Amin***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar