Selain berobat ke dokter, Anda yang sudah lama menikah namun
sampai sekarang belum juga dikaruniai keturunan pasti sudah pula mendatangi
pengobatan alternatif. Entah itu pengobatan yang memakai metode tradisional, jamu-jamuan, sinshe, ramuan
Cina, bahkan ada juga yang ke tempat pengobatan yang irrasional atau tidak
masuk akal.
Di sini saya hendak sharing pengalaman mengenai usaha saya
yang terakhir saat mendapatkan anak pertama. Istri saya hamil anak pertama
setelah kami menunggu selama sekitar 7 tahun. Padahal sejak awal menikah kami
tidak memakai alat kontrasepsi apa pun. Kami juga tidak ada keluhan selama
berhubungan suami-istri.
Maka kami periksa ke dokter. Belum ada hasil. Kami sowan ke tokoh agama. Di
sana saya dikasih air putih dan didoakan. Namun tidak ada hasil. Ada juga tokoh
agama yang memberi saya tulisan arab. Dia bilang, kalau mau berhubungan dengan
istri, tulisan itu dikalungkan pakai benang di leher istri. Pikirku: walah,
ribet banget ya. Tulisan itu lalu hanya saya simpan di laci.
Singkat cerita, sudah tak terhitung pengobatan medis maupun
tradisional yang kami datangi tetapi belum jodoh juga. Hingga akhirnya kami
dapat cerita dari seorang teman untuk mencoba pijat di Pak Katiran di Desa
Majasem, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga.
pak katiran |
Teman itu cerita bahwa dia dan
suaminya dipijat oleh Pak Katiran dan jodoh. Saat bertemu itu, dia sedang hamil
5 bulan. Informasi ini kami tindak lanjuti. Siapa tahu kali ini kami jodoh
dengan Pak Katiran.
Setelah sempat kesasar, akhirnya rumah Pak Katiran kami
temukan. Di sana kami berdua bergantian dipijat di ruang tamu. Pemijatan
berlangsung sekitar 30-60 menit satu orang. Namun waktu yang panjang itu tidak
terasa karena Pak Katiran senang cerita.
Pak Katiran menggunakan sebuah batu kecil yang dicelupkan di
segelas air sebagai sarana untuk memijat kami. Yang dipijat hanya 20 jari kaki
bagian bawah. Paling tinggi hanya sampai betis. Tidak ada yang lain. Jadi istri
hanya cukup melinting celana panjangnya sampai
di bawah lutut. Yang dipijat tinggal duduk selonjor di atas kursi tamu yang panjang.
Setelah itu di rumah kami disuruh mengonsumsi jenis makanan tertentu
dan menghindari jenis makanan tertentu. Jenis makanan itu disuruh mencari
sendiri dengan kriteria yang sudah ditentukan. Seminggu sekali kami datang ke
sana untuk pijat lagi.
Intensitas pemijatan berbeda setiap kedatangan. Pada
kedatangan pertama, intensitas pemijatan ringan sehingga tidak terasa sakit. Pemijatan
selanjutnya lebih ditekan, begitu seterusnya. Pak Katiran mengibaratkan seperti
orang naik motor. Pertama pakai gigi satu. Lalu gigi dua. Kalau sudah tambah
kenceng, pakainya gigi empat.
Dan alhamdulillah, sekitar 3 bulan dipijat istri saya hamil.
Sekarang anak pertama saya sudah kelas 1 SD. Namun untuk anak kedua, rupanya
tidak jodoh dengan Pak Katiran. Meski sudah dipijat, tidak juga hamil.
Pemijatan saya hentikan. Semua usaha kami hentikan selama beberapa waktu.
Hingga akhirnya jodoh kami untuk kehamilan anak kedua adalah di panti asuhan
(baca artikel saya sebelumnya).
Nah, buat Anda yang ingin mencoba pijat di Pak Katiran,
silakan saja. Siapa tahu jodoh. Karena sampai sekarang pun Pak Katiran masih
menggarap banyak pasien yang ingin hamil. Ada pasangan yang sudah 12 tahun
menikah, baru hamil setelah mereka dipijat Pak Katiran. Kita tahu jodoh atau tidak dengan Pak Katiran setelah mencobanya. Iya kan.
Yang kami cocok dengan Pak Katiran: tidak ada klenik, tidak
ada ritual tertentu, makanan yang dianjurkan mudah didapat, tidak meminta upah
apalagi sampai menyebut nominal (silakan bebas mau memberi berapa), orangnya
ramah dan senang bercerita, dan kita dibantu dia dengan doa-doanya.
Dia bilang kalau malam Jumat sering tidak tidur karena
PR-nya banyak. PR itu yang dimaksud adalah mendoakan orang-orang yang menjadi
pasiennya. Dia juga tidak memasang papan
nama, apalagi pasang iklan. Jadi orang datang ke rumahnya itu adalah dari mulut ke mulut.
Pak Katiran seorang PNS di Purbalingga. Jadi dia
kalau jam dinas ya dinas, tidak di rumah. Kalau pas ada dinas keluar kota, ya
tidak bisa memijat pasien. Anda yang
ingin ke rumahnya, silakan tilpon dahulu beliau (ada 3 nomer) di 08156972090,
081216157338, 085227706066.
Rumahnya agak susah dicari karena tidak berada di
pinggir jalan besar. Namun karena dia seorang tokoh masyarakat, kalau Anda
sudah sampai Desa Majasem, silakan tanya penduduk, biasanya akan ditunjukkan di
mana rumahnya.(***)