Jumat, 21 September 2012

Pijat Jari Kaki Bisa Hamil



Selain berobat ke dokter, Anda yang sudah lama menikah namun sampai sekarang belum juga dikaruniai keturunan pasti sudah pula mendatangi pengobatan alternatif. Entah itu pengobatan yang memakai  metode tradisional, jamu-jamuan, sinshe, ramuan Cina, bahkan ada juga yang ke tempat pengobatan yang irrasional atau tidak masuk akal.

Di sini saya hendak sharing pengalaman mengenai usaha saya yang terakhir saat mendapatkan anak pertama. Istri saya hamil anak pertama setelah kami menunggu selama sekitar 7 tahun. Padahal sejak awal menikah kami tidak memakai alat kontrasepsi apa pun. Kami juga tidak ada keluhan selama berhubungan suami-istri.

Maka kami periksa ke dokter.  Belum ada hasil. Kami sowan ke tokoh agama. Di sana saya dikasih air putih dan didoakan. Namun tidak ada hasil. Ada juga tokoh agama yang memberi saya tulisan arab. Dia bilang, kalau mau berhubungan dengan istri, tulisan itu dikalungkan pakai benang di leher istri. Pikirku: walah, ribet banget ya. Tulisan itu lalu hanya saya simpan di laci.

Singkat cerita, sudah tak terhitung pengobatan medis maupun tradisional yang kami datangi tetapi belum jodoh juga. Hingga akhirnya kami dapat cerita dari seorang teman untuk mencoba pijat di Pak Katiran di Desa Majasem, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga.

pak katiran
Teman itu cerita bahwa dia dan suaminya dipijat oleh Pak Katiran dan jodoh. Saat bertemu itu, dia sedang hamil 5 bulan. Informasi ini kami tindak lanjuti. Siapa tahu kali ini kami jodoh dengan Pak Katiran.

Setelah sempat kesasar, akhirnya rumah Pak Katiran kami temukan. Di sana kami berdua bergantian dipijat di ruang tamu. Pemijatan berlangsung sekitar 30-60 menit satu orang. Namun waktu yang panjang itu tidak terasa karena Pak Katiran senang cerita.

Pak Katiran menggunakan sebuah batu kecil yang dicelupkan di segelas air sebagai sarana untuk memijat kami. Yang dipijat hanya 20 jari kaki bagian bawah. Paling tinggi hanya sampai betis. Tidak ada yang lain. Jadi istri hanya cukup melinting celana panjangnya sampai  di bawah lutut. Yang dipijat tinggal duduk selonjor di atas kursi tamu yang panjang.

Setelah itu di rumah kami disuruh mengonsumsi jenis makanan tertentu dan menghindari jenis makanan tertentu. Jenis makanan itu disuruh mencari sendiri dengan kriteria yang sudah ditentukan. Seminggu sekali kami datang ke sana untuk pijat lagi.

Intensitas pemijatan berbeda setiap kedatangan. Pada kedatangan pertama, intensitas pemijatan ringan sehingga tidak terasa sakit. Pemijatan selanjutnya lebih ditekan, begitu seterusnya. Pak Katiran mengibaratkan seperti orang naik motor. Pertama pakai gigi satu. Lalu gigi dua. Kalau sudah tambah kenceng, pakainya gigi empat.

Dan alhamdulillah, sekitar 3 bulan dipijat istri saya hamil. Sekarang anak pertama saya sudah kelas 1 SD. Namun untuk anak kedua, rupanya tidak jodoh dengan Pak Katiran. Meski sudah dipijat, tidak juga hamil. Pemijatan saya hentikan. Semua usaha kami hentikan selama beberapa waktu. Hingga akhirnya jodoh kami untuk kehamilan anak kedua adalah di panti asuhan (baca artikel saya sebelumnya).

Nah, buat Anda yang ingin mencoba pijat di Pak Katiran, silakan saja. Siapa tahu jodoh. Karena sampai sekarang pun Pak Katiran masih menggarap banyak pasien yang ingin hamil. Ada pasangan yang sudah 12 tahun menikah, baru hamil setelah mereka dipijat Pak Katiran. Kita tahu jodoh atau tidak dengan Pak Katiran setelah mencobanya. Iya kan.

Yang kami cocok dengan Pak Katiran: tidak ada klenik, tidak ada ritual tertentu, makanan yang dianjurkan mudah didapat, tidak meminta upah apalagi sampai menyebut nominal (silakan bebas mau memberi berapa), orangnya ramah dan senang bercerita, dan kita dibantu dia dengan doa-doanya.

Dia bilang kalau malam Jumat sering tidak tidur karena PR-nya banyak. PR itu yang dimaksud adalah mendoakan orang-orang yang menjadi pasiennya.  Dia juga tidak memasang papan nama, apalagi pasang iklan. Jadi orang datang ke rumahnya itu adalah dari mulut ke mulut.

Pak Katiran seorang PNS di Purbalingga. Jadi dia kalau jam dinas ya dinas, tidak di rumah. Kalau pas ada dinas keluar kota, ya tidak bisa memijat pasien.  Anda yang ingin ke rumahnya, silakan tilpon dahulu beliau (ada 3 nomer) di 08156972090, 081216157338, 085227706066. 

Rumahnya agak susah dicari karena tidak berada di pinggir jalan besar. Namun karena dia seorang tokoh masyarakat, kalau Anda sudah sampai Desa Majasem, silakan tanya penduduk, biasanya akan ditunjukkan di mana rumahnya.(***)

Selasa, 18 September 2012

Yuk Sedekah Biar Punya Anak (bag 2)


Setelah di artikel bagian 1 saya menulis testimoni pengalaman tetangga saya tentang hubungan sedekah dan punya anak, sekarang di artikel bagian 2 ini saya mau menulis tentang pengalaman saya sendiri terkait dengan kehamilan anak kedua.

Kami menunggu kehadiran anak kedua itu cukup lama, sama dengan waktu saat menunggu anak pertama, yakni 7 tahunan. Anak pertama saya (Nisa) usia 7 tahun sekarang kelas 1 SD, sedangkan adiknya saat ini (Sept 2012) usia 8 bulan di kandungan istri.

Nisa mengamati anak2 panti yg sdg buka puasa
Bulan Januari 2012, Nisa ulang tahun. HUT yang ke 6 itu kami adakan di panti asuhan Yusufiyah di Desa Cipawon, Kecamatan Bukateja, Purbalingga. Kebetulan hari itu hari Kamis sehingga anak-anak panti sedang melaksanakan puasa sunnah Kamis. Sehingga kedatangan kami memang ditunggu-tunggu.

Kebetulan hubungan  kami dengan pengasuh panti, Bapak dan Ibu Yusuf, sudah terjalin baik sejak lama. Singkat cerita, sore itu kami datang sambil membawa dus berisi nasi untuk buka puasa anak-anak dan pengasuh panti. Seluruh anak lalu dikumpulkan di dalam masjid yang ada di dalam kompleks panti.

Pak Yusuf mempersilakan saya untuk berbicara di depan anak-anak yang duduk melingkar. Kepada mereka, saya bilang bahwa kami ingin berbagi kebahagiaan karena Nisa ulang tahun. Kami sampaikan pula bahwa Nisa ingin mempunyai adik. Karena itu kami minta anak-anak mendoakan agar Nisa diberi Allah seorang adik.

Tentu saja saya juga minta doa agar kami sekeluarga mendapat keselamatan dan kebahagiaan dunia-akhirat, diberi keluasan rizki agar bisa bersedekah lebih banyak lagi, dan juga diberi kemampuan dan kesempatan berangkat haji.
Nisa bersalaman dg anak2 panti

Kemudian Pak Yusuf mulai memanjatkan doa yang intinya semoga Allah mengabulkan apa yang menjadi hajat/harapan kami. Lalu anak-anak mengamini. Pak Yusuf juga beberapa kali membaca Alfatihah diikuti anak-anak yang rata-rata masih berusia SD itu. Kalau tidak salah sampai 7 kali anak-anak baca Alfatihah. Kemudian diakhiri dengan doa yang cukup panjang yang dipanjatkan Pak Yusuf.

Hari demi hari berlalu. Tak terasa sudah memasuki bulan Maret. Saat itu istri saya terlambat haid cukup lama, lebih lama dari biasanya. Hati saya sudah berdoa kenceng mudah-mudahan kali ini Allah mengijabahi doa kami. Dan feeling saya mengatakan, kali ini istri saya kemungkinan besar sedang hamil. Namun saya tidak bilang dengan istri.

Lalu suatu pagi, saat azan Subuh berkumandang, istri saya mendatangi saya yang baru membuka mata. Dia membawa test-pack yang menunjukkan dua strip. “Bunda hamil,” katanya dengan mata berbinar. “Ini dua strip. Nanti malam periksa ke dokter ya.”

Lalu kami pun sujud syukur.  Malamnya kami periksa ke dokter dan saat itu memang istri saya hamil dua bulan. Alhamdulillah. 

Kami menyimpulkan, doa anak-anak panti asuhan memang manjur. Doa yang dipanjatkan anak-anak tanpa dosa itu berpeluang lebih besar untuk menembus langit. Doa mereka lebih mudah didengar dan dikabulkan oleh Allah dibandingkan mungkin dengan doa kita yang sudah banyak dosa ini.

Karena kami sudah shalat malam, memperbanyak shalat sunnah, memperbanyak sedekah, memperbanyak doa, ternyata belum juga tembus. Mungkin karena diri kami yang belum bersih dan masih banyak dosa. Namun begitu doa itu dipanjatkan anak-anak panti, subhanallah, Allah langsung menjawabnya.

Bagi Anda yang ingin silaturahmi ke panti asuhan Yusufiyah, silakan kontak dahulu pengasuhnya, Bu Yusuf di 081327593841. Kebetulan juga Bu Yusuf ini seorang penghafal Alquran sehingga lisan/mulut beliau terjaga dari perkataan yang tidak baik. Anak-anak kandung beliau juga menjadi penghafal Alquran.

Menurut dokter, anak kedua saya insya Allah lahir pada akhir bulan Oktober, bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha. Karena itu kami mohon doa kepada Anda agar anak kami nantinya lahir dengan selamat, sehat, mudah, lancar. Demikian pula istri saya juga sehat, selamat. Amin.(***)

Minggu, 16 September 2012

Tetap Bisa Hamil Meski Rahim Diangkat


 
Rahim diangkat tapi bisa hamil? Masa sih? Itulah kenyataannya. Itulah yang dialami  Eli Siti Khoeriyah dari Banjarsari, Ciamis, Jawa Barat. Rahimnya diangkat dokter di usia 29 tahun. 

Logika manusia mengatakan, dia tidak akan mungkin hamil. Namun dengan kekuasaan Allah, dia bisa hamil.

Berikut kisahnya yg dimuat di majalah Ummi. Tulisan aslinya bisa dilihat di http://ummi-online.com/berita-82-allah-tumbuhkan-lagi-rahim.html.

 Allah Tumbuhkan Lagi Rahim Untukku

Apa jadinya bila wanita terpaksa harus kehilangan rahimnya? Kenyataan pahit ini saya alami sendiri. Dokter kandungan memutuskan untuk mengangkat rahim saya karena myoma yang bersarang di dalamnya. Saya langsung limbung, pikiran mendadak linglung. Saya tak sanggup membayangkan harus kehilangan mahkota saya di usia 29 tahun. 

Hingga suatu ketika, Allah menyadarkan saya lewat bencana tsunami Aceh pada Desember 2004. Saya terhenyak melihat kapal laut dengan berat berton-ton bisa terhempas dari laut ke daratan di tengah kota, dan banyaknya korban yang bergelimpangan akibat dahsyatnya terjangan tsunami. Allahu Akbar! Allahu ‘ala kulli syai’in qodiir!

Sejak kejadian itu, saya berpikir kenapa saya harus takut kehilangan rahim yang jelas-jelas ciptaan Allah? Bila memang sudah ketentuan-Nya rahim ini harus diangkat maka yang harus saya lakukan hanyalah ikhlas.

Akhirnya, di awal 2005 saya mantap menjalani operasi pengangkatan rahim. Sebelumnya, saya berusaha menyelesaikan semua pekerjaan saya. Sebab umur tidak ada yang tahu, kalau ajal menjemput saya pada saat operasi, setidaknya saya sudah menunaikan tanggung jawab saya.  

Tanpa terasa, sebulan pasca operasi berlalu. Saya jalani hari demi hari dengan penuh kepasrahan. Saya ikhlas ketika menyadari tak bisa lagi menstruasi. Pupusnya rencana memberi adik untuk anak semata wayang pun saya berusaha menerimanya dengan lapang hati. 

Tapi tak bisa dipungkiri, tanpa rahim di tubuh membuat saya merasa tak berharga di hadapan suami. Ketika saudara atau kerabat menanyakan kapan kemungkinan saya memiliki anak lagi, hati saya tertoreh. Wallahu 'alam, hanya itu yang bisa saya gumamkan.

Namun, diam-diam hati ini masih menyimpan harapan. Setiap usai shalat saya berdoa, “Ya Allah tak ada yang mustahil bagi-Mu untuk menyempurnakan kembali fisik hamba ini. Amin” Saya panjatkan doa itu sambil membayangkan tayangan tsunami Aceh di televisi yang memperlihatkan betapa mudahnya bagi Allah menciptakan dan menghancurkan sesuatu bila Dia telah berkehendak.

Dua bulan kemudian, sebuah keajaiban terjadi. Subhanallah, saya menstruasi! Langsung saja saya periksa ke dokter. Melihat kondisi saya, dokter heran. Sebab, darah yang keluar benar-benar darah haid. Padahal secara medis setelah rahim diangkat tidak mungkin lagi saya bisa menstruasi, apalagi hamil. Saya pulang dan bersyukur atas anugerah yang Allah berikan. Tak hentinya saya mengucap, “Wallahu‘ala kulli syai’in qodir.”

Saya lalui hari dengan penuh syukur, sampai suatu saat menstruasi saya tak kunjung datang lagi. Kekhawatiran muncul, apakah sudah saatnya saya benar-benar tidak subur seperti wanita lain? Saya kembali ke dokter dengan dag-dig-dug walau tetap pasrah apa pun yang terjadi. Tapi tahukah pembaca? Air mata ini seperti berebut keluar ketika mendengar diagnosa dokter, saya dinyatakan positif hamil! Subhanallah! Dari hasil USG terlihat rahim dan ovarium saya utuh kembali tanpa tanda-tanda pernah mengalami suatu penyakit. 

Allahu Akbar. Alhamdulillah, ya Rabb, tidak ada yang tidak mungkin bagi-Mu. Cinta-Mu selalu luar biasa untuk diri ini. 

Kisah ini saya munculkan untuk memberi motivasi kepada para istri yang rahimnya diangkat atau akan diangkat. Tak perlu terus menerus tenggelam dalam kesedihan. Cobalah meniru apa yang dilakukan oleh Ibu Eli ini.

Berdoa dan berbaik sangka kepada Allah. Sebab kata hadits: Allah itu mengikuti persangkaan hamba-Nya. Jadi kalau kita berprasangka bahwa Allah itu baik kepada kita maka Allah akan baik dengan kita. Sebaliknya kalau kita berburuk sangka kepada Allah bahwa Allah tidak sayang kepada kita, ya Allah nanti benar-benar tidak sayang kepada kita.

Ikhtiar ini tak akan berhasil tanpa dukungan suami. Bukankah Anda, para suami, juga mengharapkan kehadiran buah hati ini. Karena itu Anda para suami, juga haru mendukung usaha istri. Suami dan istri harus tetap berbaik sangka kepada Allah dan tetap optimis. Tidak ada yang mustahil bagi Allah. Bukankah Nabi Isa lahir tanpa seorang bapak. Dengan kekuasaan Allah, ibunda Maryam hamil tanpa ada suami. Kemudian lahirlah Nabi Isa.

[QS. Ali 'Imran:47]
Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia.

[QS. Ali 'Imran:59]
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi AllAh, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah", maka jadilah dia.

Apalagi Anda yang punya suami. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Dia-lah yang Maha Menciptakan. Dia-lah yang Maha Penguasa. Dia-lah yang Maha Menghidupkan. Apabila Allah sudah berkehendak maka jadilah apa pun yang dikehendaki-Nya. Subhanallah...

[QS. Al Baqarah:117]
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak sesuatu, maka Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" Lalu jadilah ia.

[QS. An Nahl:40]
Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: "kun (jadilah)", maka jadilah ia.

[QS. Yaasiin:82]
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.

[QS. Al An'aam:73]
Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: "Jadilah, lalu terjadilah", dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.

[QS. Al Mu'min:68]
Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya bekata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia. (***)

Jumat, 14 September 2012

Yuk Sedekah Biar Punya Anak (bag 1)


Bersedekah atau memberikan sesuatu kepada orang yang membutuhkan sangat dianjurkan oleh agama Islam. Saat memberi itu, kita tidak dilarang untuk minta doa kepada orang yang kita beri. La wong kita tidak memberi apa-apa lalu minta didoakan saja boleh, apalagi ini kita sudah memberi. Yang penting saat memberinya hati kita ikhlas.

Lalu apa hubungannya sedekah dengan keinginan punya anak? Ternyata ada hubungannya. Jika Anda sudah berusaha ke sana ke mari agar istri hamil namun tidak juga hamil, tak ada salahnya mencoba bersedekah.

Kita sudah lelah dengan pengobatan dokter, kita sudah capek dengan pengobatan alternatif, mulut kita seolah sudah kering dalam memanjatkan doa, namun tak juga kita diberi momongan. Kalau dihitung secara materi, tak terhitung sudah berapa rupiah yang kita keluarkan untuk mewujudkan impian itu.

Baiklah, artikel ini merupakan testimoni, kesaksian, pengalaman mereka yang akhirnya istrinya hamil setelah melakukan sedekah. Adalah tetangga saya di Perum Griya Perwira Asri, Karangsentul, Purbalingga yang bernama Pak Ari. Dia sudah 7 tahun berumah tangga namun belum juga dikaruniai putra satu pun.

Sudah banyak dokter maupun pengobatan alternatif yang didatangi, termasuk sinse. Namun tak juga ada hasil. “Saya dan istri sampai bosan minum obat dari sinse selama beberapa bulan namun tak juga istri hamil. Akhirnya obat herbal itu tidak kami minum lagi,” katanya kepada saya, belum lama ini.

Sampai kemudian ada temannya yang menyarankan dia bersedekah di panti asuhan. Barangkali saja melalui sedekah itu doanya dikabulkan. Pak Ari lalu melakukan apa yang disarankan temannya. Dia datang ke Panti Asuhan Darul Istiqomah di Desa Babakan, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga untuk memberikan sebagian rizkinya.

Saat itu dia tidak mau mengisi buku tamu dan menolak memberikan identitas yang rinci kepada pengurus panti. “Sudahlah, itu tidak penting. Yang penting saya ingin sedekah sebagian rizki saya untuk panti sini,” tuturnya.

Pada kedatangan yang ketiga, kebetulan di situ sedang ada tamu juga sehingga terjadilah obrolan ringan antara dia, tamu dan pengasuh panti. Dari obrolan itu, identitas Pak Ari akhirnya diketahui. Sebab pengasuh panti mempunyai teman yang tinggal satu kompleks perumahan dengan Pak Ari. 

Ketika ditanya, putranya berapa? Pak Ari gelagapan. Dia tidak bisa langsung menjawab. “Saya belum punya putra,” jawabnya.

Pengasuh panti langsung tanggap. Tanpa diminta oleh Pak Ari, dia mengajak semua orang yang ada di situ bersama-sama mendoakan Pak Ari agar diberi momongan oleh Allah. Pak Ari pun mengamini doa yang cukup panjang dan spontanitas itu.

Subhanallah, doa yang dipanjatkan saat itu, rupanya dijawab oleh Allah. Tak sampai satu bulan berselang, istri Pak Ari ternyata positif hamil dua minggu. “Kami juga tidak mengira istri hamil. Karena istri saya biasanya haidnya mundur. Tapi ini kok mundurnya tidak seperti biasa. Akhirnya iseng-iseng kita pakai test-pack. Hasilnya positif. Kami periksa ke bidan, alhamdulillah, istri saya sudah hamil dua minggu,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Bagi Anda yang belum dikaruniai momongan, tidak ada salahnya bersedekah ke panti asuhan. Carilah panti asuhan yang terdekat di tempat tinggal Anda. Berikan sebagian rizki Anda untuk anak-anak panti. Dan tidak ada larangan dalam agama untuk minta anak-anak panti atau pengasuhnya memanjatkan doa khusus agar Anda diberi momongan. 

Bagaimana bila sekali belum ada hasilnya. Lakukan kunjungan berikutnya ke panti. Dalam kunjungan yang kedua itu insya Allah pengasuh panti sudah paham apa hajat Anda. Dengan ke panti hati Anda akan lunak melihat bagaimana kehidupan anak-anak di sana. 

Bahkan tak sedikit di antara tamu yang datang ke panti tak kuasa menahan air mata saat bersalaman dan mengelus-elus kepada anak-anak itu. Anda doakan mereka, mereka pun akan mendoakan Anda.  Doa anak-anak itu insya Allah lebih mudah menembus langit karena mereka masih polos dan belum banyak dosa. Silakan dicoba. Bismillah.(***)